THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 20 November 2008

Pernikahan Dini

dari penulis: "maksa sih sebenernya buat mendatangkan ide, yang penting ada-lah yang bisa ditulis blog, biar gak ada yang comment juga, yang penting hobi nulisku tersalurkan, hehehe.... Oyap ni bukan lanjutan dari cerpen -And The Story Begin, yaaa...."

Sore hari, aku lagi asyik-asyiknya main game The Sims dalam kamar, mendadak konsentrasiku buyar ketika mendengar seruan ibuku di ruang tengah: " Ulfah hamil!!!"

Ulfah? siapa Ulfah? Apa aku kenal?
Pas aku keluar dari kamar menuju ruang tengah, yang kudapati adalah ibuku yang berdiri dengan tangan kanan masih memegang sude' (sendok wajan) berminyak, dan beliau tengah seriusnya menatap tivi yang lagi menyiarkan acara Gosip Seleb. Woalaaaa... acara gosip to???

" ...tega bener si Syekh, bisa-bisanya dia membuat hamil anak di bawah umur. Rasul emang nikah sama Aisyah di saat Aisyah masih dini, tapi tidak menggauli sebelum Aisyah cukup umur!! Bisa-bisanya dia bilang mo ikut jejak Rasul. Jejak napsumu itu!!" ibuku berkomentar dengan emosi. Tatapan beliau tidak pernah lepas dari tivi.

Ck ck ck... komentar ini adalah salah satu dari sekian banyak komentar yang
ndak mendukung Syekh dalam langkahnya menikahi Ulfah, si gadis belia. Well, bisa dibilang sebenernya aku juga gak begitu setuju masih ada pernikahan dini di jaman sekarang. Permasalahannya terletak pada usia si calon pengantin sendiri. Kadang-kadang perempuan yang dijadikan objek penderita di sini.
Emang sih, pernikahan dini itu bagus ketimbang zina (naudzubillah, sadarkanlah hamba-Mu, ya Allah...amin). Tapi kadang-kadang ada konspirasi di balik pernikahan dini itu. Misalnya, karena napsu setan, laki-laki akhirnya menikahi gadis di bawah umur, dengan membungkus niat kotor dengan tujuan yang mulia: nikah dini daripada zina.

Gini lo, menurutku... jumlah wanita kan gak sedikit, lebih banyak ketimbang laki-laki... banyak kok perempuan yang jadi perawan tua, kenapa gak mereka aja yang dinikahi? kenapa malah anak-anak? anak-anak perjalanannya masih jauh, masih berhak menikmati masa kanak-kanaknya, masih butuh bermimpi akan masa depan...

Setega-teganya Syekh (menurut nyokap), lebih tega lagi para lelaki yang senang sodomi anak kecil!! Bahkan sampe memperkosa, kemudian membunuh, kemudian memutilasi, kemudian.... sadddiiiissss....

apa sih yang ada di pikiran para lelaki biadab ini? tidakkah sifat kemanusiaan mereka tergerak, atau tersentak, atau tersentuh, atau tersadar, -dan atau-atau yang lain- ketika mendengar jeritan menyayat dari korban mereka saat kejadian berlangsung? Ataukah setan yang ada di dalam diri mereka terlalu besar sehingga...

ah! ngeri deh ngetik lanjutannya...


balik lagi ke Syekh Puji. Beliau emang ngebantah soal kehamilan Ulfah. Tapi hal itu malah bermakna ambigu, buatku. Oke, oke-lah... klo semisal Ulfah tidak hamil, tapi dari perkataan Syekh atau pengacaranya, atau orang-orangnya yang bilang: Ulfah belum hamil <-- seolah-olah mengatkan bahwa sebenernya mereka sudah berhubungan badaniah. komentar: "Gak papa toh, Ty? kan dah jadi suami istri..?" Iya, sih... tapi yang jadi kontroversi dari pernikahan mereka adalah karena usia Ulfah, dan karena tersitanya masa kanak-kanak Ulfah untuk mengurusi suami dan anak, dan karena Ulfah masih terlalu dini jika harus mengandung, dan yang lebih maha gawat lagi adalah karena niat Syekh untuk menikahi anak usia 7 tahun... Duh, emang susah kalo udah ngerasakan yang enaknya... (Hush!! Udah deh, daripada pusing mikirin orang lain, mending mikir diri sendiri aja...)

0 komentar: